Hikmah Dan Musibah

Diantara temen-temenku SMA mungkin aku sendiri yang paling telat bisa naik sepeda motor, ya maklumlah orang tuaku hanya pegawai negeri biasa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, hingga untuk urusan sepeda motor aku harus menabung dulu sejak sekolah dasar. Tapi untungnya setiap aku sekolah selalu dapat boncengan teman, yah maklumlah dari teman pulalah aku belajar naik sepeda motor.

Nah menjelang semester dua, aku dipanggil ayahku buat bicarakan sesuatu. Ayahku mendapatkan informasi ada temannya yang membutuhkan uang buat pulang ke kampung halamannya, dan bermaksud untuk menjualnya ke ayahku. Ayahku tanya sudah ada berapa  uang tabunganku. Ternyata uang tabunganku sudah mencukupi buat beli motor buatan jepang teman ayahku. Singkat cerita, akhirnya saya sudah punya motor sendiri, lumayan kondisinya masih bagus dan terawat. Knalpotnya lubangnya 4 khas motor laki, silinder 4 langkah lumayan gagahlah buat ke sekolah.

Dalam perjalanannya ke sekolah dengan motor baru tapi lama itu ada-ada saja suka dukanya. Cerita dukanya dulu… pada suatu kesempatan karena terburu-buru aku memacu kendaraan dengan lumayan kencang dengan sebuah perumahan tiba-tiba menyeberang seekor ayam dengan tiba-tiba, akhirnya terserempetlah olehku ayam itu walau sempat mengerem tetapi sudah terlambat. Duh ayam siapa lagi ini,karena buru-buru mengejar extra ujian kelas aku letakkan ayam yang lagi teler itu di pinggir jalan, mudah-mudahan tidak mati. Duh rasanya tidak tenang menjalani hari ini akibat kejadian tadi…

Dilain kesempatan lagi waktu hujan gerimis rintik-rintik, tiba-tiba ada pengendara sepeda memotong jalanku, aku secara reflek menginjak rem mungkin karena hujan gerimis kondisi jalanan aspal licin hingga seteleh menyerempet pengendara sepeda tadi aku yang jatuh terjerembab dengan luka-luka lecet dan setengah  pening kepalaku, helm cakilku retak pada bagian depan mulutnya untunglah aku pakai helm cakil hingga melindungi wajahku. Entah kenapa pengendara sepeda yang ternyata tidak apa-apa itu malahan pergi meninggalkan aku yang jatuh terjerembab meninggalkan goresan luka-luka di tangan dan kakiku.

Dilain kesempatan sewaktu berboncengan dengan temanku terjadi musibah kembali menimpaku. Ada seorang penjual lele goreng kaki lima yang sedang memasang tendanya dengan rangka bambu tiba-tiba ada angkin kencang yang menghempaskan rangka bambunya tiba-tiba jatuh melintang di jalur sepeda motorku, walaupun di rem tetap saja motorku menabrak bambu tadi, terjerembablah aku berdua sama temanku. Untungnya lagi tidak ada mobil yang melintas di belakangku jadi walau luka lecet-lecet kembali alhamdulillah msih bisa berdiri kembali.

Ada juga pengalaman yang menggelikan sekali, pada malam hari sepulang dari tempat teman tiba-tiba ada mobil yang menyalip dengan kecepatan yang lumayan tinggi herannya kok ada keluar bunga api dari belakang mobil tadi, belum habis rasa heran saya tiba-tiba aku terjerembab kembali, rupanya mobil tadi rodanya terlepas mengelinding mengenai ban depan sepeda motorku sehingga aku tidak bisa mengendalikan laju sepeda motor dan jatuh terjerembab kembali…

Mungkin ini akibat menabrak ayam 6 bulan yang lalu sehingga Tuhan masih memberikan pelajaran kepadaku agar lebih bisa bertanggungjawab kembali
Untungnya diriku masih diberi keselamatan dan bisa mengambil hikmah dari musibah-musibah tadi.

Aku lagi naksir cewek manis temen sekolahku namanya Febby Damayanti. Dia beda kelas sama aku. Orangnya lembut dengan rambut sebahu keibuan. Hidungnya mancung, kulitnya bersih kuning langsat. Kalau berjalan lemah gemulai kayak penari jawa, gaya hidupnya sederhana. Cuman sayangnya dia anak orang kaya, bikin hatiku keder dan minder dengan kondisi keluargaku yang pastinya jauh dari keluarga Feby.

Awal perkenalan juga dari suatu musibah dengan motorku. Ceritanya sepulang sekolah aku berniat ke toko buku mencari buku tentang latihan soal-soal Biologi yang menjadi kelemahanku di kelas, kebetulan besok ada ulangan Biologi. Pas dilampu pertigaan lampu merah pergantian dari merah ke hijau, karena sudah mulai hijau aku segera jalan memacu motorku bersamaan dengan mobil sedan mercy di sebelahku, tiba-tiba ada sebuah bis yang melanggar lampu merah hampir menabrak sedan mercy tadi yang secara reflek sopirnya juga menghindar menuju ke motorku, spontan aku juga menghindar ke samping, tetapi karena kejadiannya begitu cepat mercy tadi masih sempat menyerempet motorku hingga aku terjerembab kembali. Aku kembali luka-luka di tangan dan kakiku, jaketku robek kena aspal hitam yang keras, kepalau agak pening membentur aspal untung aku siap dan helm cakil standar melindungi kepalaku. Aku terduduk agak pening di kepala. Tiba-tiba ada seorang cewek cantik yang mendekat mengampiriku…

“Eh kamu tidak apa-apa?”, katanya  sambil dia memegang lenganku..

“Iya, alhamdullah tidak apa-apa, cuma agak pening dikit sama lecet-lecet di tangan dan kakiku”, kataku.

“Ayo ikut kami ke Rumah sakit, biar kami yang mengantar kamu”, katnya

Pak sopir membawa motorku ke bengkel didepan yang tidak jauh dari kejadian perkara. Akhirnya mereka membawaku ke rumah sakit terdekat. Setelah di check oleh dokter yang merawatku kondisiku tidak terlalu mengkawatirkan cuman tangan kiriku agak keseleo membentur aspal.

“Kamu dari SMA 2 ya? kelas berapa?”, kata cewek itu kepadaku

“oh ya namaku Febby Damayanti dari SMA 2 juga kelas I C”, katanya kemudian

“Iya namaku Romeo dari SMA 2,  kelas I A”, kataku kemudian

“Wah kok aku belum pernah lihat kamu ya?”, kata febby lagi

Ya iyalah bathinku, anak orang kaya biasanya bergaulnya sama anak orang kaya. mana mereka melihat orang kayak kami-kami ini..

“hmmm…iya mungkin aku jarang keluar kelas, paling habis sekolah langsung pulang belum ikut kegiatan extra kurikuler. Kamu ikut extra apa?”, kataku memecah kebekuan

“Aku ikut extra jurnalistik, besok kamu daftar ya?”, pintanya.

“Aduh aku kurang pandai buat tulis menulis, mungkin aku ikut extra sepakbola atau beladiri saja, habisnya sering jatuh-jatuh nih dari motor, mungkin kalo ikut extra itu badannku lebih kuat daripada ceking kayak sekarang”, kataku

“hi..hi..hi..”, senyum feby.

Duh anak ini cantik banget kalau tersenyum, kemana aku selama ini ya kok tidak perhatikan ada cewek cantik banget di sekolahanku. Akhirnya obrolan langsung mencair, orangnya ramah sekali dan bisa meladeni obrolanku. Karena urusan sudah selesai di rumah sakit setelah pak sopir membawakan obat anti biotik buatku mereka mengantarkan aku ke bengkel tempat motorku tadi, dan febby yang mengganti ongkos perbaikan motorku.


Wah ada hikmahnya juga kena musibah, gara-gara musibah itu sekarang aku jadi deket dengan Febby, cuman aku bingung buat mengutarakan isi hatiku. Febby sangat mudah bergaul sama siapa saja, tapi memang kalau sama aku dia lebih perhatian. Suka minta aku mengantarkan pulang kerumahnya dari sekolah. Yang masih mengganjal apakah keluarga Febby mau menerima orang seperti kami ini.

“Nanti anter pulang aku ya, aku kenalin sama orang tuaku”, kata Febby sewaktu ketemu aku pas waktu istirahat kelas. Duh deg-degan nih aku..

“Nanti aku anter kamu, tapi ndak bisa lama-lama ya, aku ada janjian di rumah sama adikku”, aku mencoba kasih alasan

“idiiihhh…cari alasan mulu…”, kata Febby sambil mencubit lengahku…

“Aduhh…iya..iya neng…”, candaku

Singkat cerita, aku mengantar Febby ke rumahnya sepulang sekolah. Disana aku ketemu orang tua Febby.  Duh Bapaknya wajahnya sangat berwibawa dengan kumis tebalnya membuat kakiku sedikit gemetar, serasa hilang kata-kata yang sudah aku siapkan sejak awal tadi.

“Romeo, kenalin nih Papa aku dan ini Mama aku”, kata Febby memecah kesunyian

“Selamat siang Om, tante, saya Romeo temannya Febby”, kataku sopan

“Iya, Romeo, waktu itu Febby dah cerita banyak soal kecelakaan Romeo itu waktu itu, ya namanya musibah kadang-kadang kita tidak kuasa menghindarinya, kami minta maaf Romeo”, Kata papanya Feby bijak

“Iya Om, alhamdulillah saya masih sehat wal afiat”, kataku sopan

Setelah melihat suasana keluarga Febby yang ramah, bertolak belakang dengan wajah ayah Febby yang keras dan berwibawa, pembicaraan jadi seru kami berempat. Setelah tahu karakter masing-masing kami puas dan tak lupa keluarga Febby mengajak makan siang bareng. Sewaktu Mama dan Febby beres-beres piring dan makanan di dapur, papa Febby mengajakku ke teras rumahnya, ada sesuatu yang pengin di sampaikan Papa Febby.

“Romeo, sebenarnya Febby dah cerita banyak soal Romeo”, Kata Papa Febby mulai pembicaraan.

“Sebenarnya Febby ada masalah kesehatan sejak dulu, jantungnya agak lemah jadi tidak bisa mendengar yang membuatnya sedih, dan kalau dari cerita-cerita Febby tiap hari sepertinya Romeo membuatnya bahagia”, Papa Febby kasih penjelasan.

“Bisa tidak Romeo Bantu kami buat menjaga Febby”, Pinta Papa Febby.

“Iya, om, sebenarnya sejak awal memang saya sudah menyukai Febby tetapi memang saya tidak berani berharap mengingat kondisi ekonomi keluarga kami”, kataku

“Sebenarnya, kami juga dulunya mungkin sama seperti kebanyakan keluarga yang lain, tapi memang sejak muda Om sudah mengalami jatuh bangun dalam berbagai bidang usaha, asalkan Romeo punya keyakinan dan mau bekerja keras dan cerdas pasti akan berhasil juga”, Kata papa Febby Bijak.

“Terimakasih om”, kataku

Singkat cerita setelah pertemuan itu, saya lebih percaya diri untuk mendekati Febby dan sepertinya Febby juga sama perasaannya terhadapku.

Terimakasih Tuhan, ternyata Musibah yang aku alami ada hikmahnya…


0 Response to "Hikmah Dan Musibah"