Mimpi Bersama Asmiranda


Sepulang kuliah aku melihat ada gadis cantik sekali, lagi berjalan sambil melamun seorang diri keluar dari aula kampus menuju ke pelataran parkir, kok kayaknya lagi sedih. kelihatan dari matanya agak sembab, rasa hati ingin menghiburnya, kenapa gadis secantik dan semanis dia bersedih hati, terasa yang melihatnya ikutan trenyuh. Tiba-tiba, ada anak ekonomi yang terburu-buru tanpa sadar menabrak Asmiranda pas di belokan tikungan. Asmirandah sambil terkaget-kaget jatuh terantuk kepalanya di lantai, karena pas didekatnya mau tidak mau aku berlari menolongnya. Sambil buru-buru memunguti bukunya yang berceceran, anak itu mohon maaf dan buru-buru meninggalkan kami berdua, mengejar presentasi responsi katanya.


Tinggalah kami berdua dengan Asmiranda. Asmiranda masih terduduk kesakitan, saya mencoba membatunya bangkit berdiri, dan mengajaknya ke kantin kampus yang tak jauh dari situ, sambil mencari minuman hangat untuk meredakan ketegangan Asmiranda. “Tolong pesankan teh manis”, kata Asmiranda. Kami berdua duduk di bangku pojok dan pas kebetulan lagi sepi, mungkin lagi pada melihat pertandingan basket antar perguruan tinggi yang lagi dilaksanakan di kampusku.

Akhirnya kami berdua berkenalan. “Asmiranda”, katanya. “Romeo”, kataku. Karena suasana sudah agak cair, akhirnya aku membernikan diri bertanya kepada Asmiranda “Maaf tadi aku sempat perhatiin kamu, Kok kamu jalannya sambil melamun ya, sampai sampai ndak melihat didepan ada tikungan. Dan kayaknya kamu lagi sedih banget”, kataku. Asmiranda hanya diam saja..”Maaf kalalu aku lancang bicara”, kataku buru-buru. “Ndak..ndak papa kok, maaf aku baru kenal kamu..ndak enak kalau aku langsung curhat sama orang yang baru aku kenal”, katanya, “ehm..tapi okelah daripada aku pendam sendiri, teman-teman aku lagi pada sibuk sendiri nyiapin bahan-bahan ujian buat besok, ini ndak ada yang bisa aku ajak curhat”, katanya lagi. Aku diam sambil memandang kagum padanya, ini anak kok cantik banget...beruntung hari ini bisa ketemu dia”, batinku.

Akhirnya Asmiranda bercerita sendiri, mungkin saking ndak kuatnya menahan beban di hatinya. Kemarin dia tidak sengaja memergoki pacarnya bersama wanita lain di “Food Court” salah satu mall di kota ini. Dan mereka mesra banget, padahal sebelumnya di telfonin sedang mengerjakan tugas sama temen-temen cowok kelompoknya, tetapi ternyata bersama wanita lain. Sebenarnya isunya sudah terdengar santer sebulan ini. Pacarnya memang sangat tampan, banyak wanita yang tergila-gila padanya dan ternyata memang pacar Asmiranda ini terkenal playboy di kampus ini. Akhirnya sejak saat itu Asmirandah memaksa putus dengannya walau cowoknya belum mau menerima. Asmiranda menyesal kenapa dia tidak mempercayai cerita sahabat-sahabatnya sehingga hubungannya menjadi renggang sampai saat ini. Aku mendengarkan sambil garuk-garuk kepala, mungkin ada ketombenya, sudah satu bulan ini belum keramas.

Singkat kata, hubungan kami menjadi semakin akrab. Tanpa sepengetahuan kami, mantan pacar Asmiranda terus mengawasi aku. Sebenarnya aku juga sudah merasa curiga, dia pasti ada maksud jahat sama aku. Aku cuek saja, karena aku tidak merasa bersalah. sampai akhirnya sepulang kuliah, mantan pacar Asmiranda bersama teman satu gengnya mengeroyok aku secara tiba-tiba. Aku berusaha membela diri semampunya, ilmu beladiri dari china yang susah payah aku pelajari ternyata tidak keluar disaat aku membutuhkan, yang keluar malah tinju ala mike tyson, aku sempat menjungkalkan salah seorang diantara mereka.
Tetapi karena kalah banyak, akhirnya pukulan bertubi-tubi aku terima bagai karung sansak, untungnya sebelum babak belur Asmirandah berlari-lari bersama dengan beberapa dosen dan karyawan kampus melerai perkelahian kami. Mereka berlari ketakutan.

“Tidak apa-apa khan sayang..”, kata Asmiranda, sambil mengelus bibirku yang sempet jontor kena bogem mentah mereka. Asmiranda akhirnya memeluk aku dengan mesra, walau dengan jantung berdebaran karena ketakutan aku kenapa-napa. Akhirnya aku pingsan di pelukannya.

Dan tiba-tiba ada yang mengguyur mukaku dengan air seember…ternyata ibuku dari tadi memanggil-manggil namaku sejam satu jam yang lalu, aku ada ujian praktikum setengah jam lagi…oalah..Asmiranda.. Asmiranda..ternyata hanya mimpi…uhuks..uhuks

Sumber Konten: http://www.sejutablog.com/mimpi-bersama-asmiranda/#ixzz1czutPnAg

0 Response to "Mimpi Bersama Asmiranda"